"Selamat Datang...di Efry Pustaka Online ema efry anty....:-)Selamat Datang...di Efry Pustaka Online ema efry anty....:-)Selamat Datang...di Efry Pustaka Online ema efry anty....:-)Selamat Datang...di Efry Pustaka Online ema efry anty....:-)"

Tuesday 30 November 2010

ilmu pendidikan

Ilmu Pendidikan
Pendidikan / Paedagogiek berasal dari bahasa Yunani Pedagogues, dan Latin Paedagogus. Artinya pemuda yang bertugas mengantar anak ke sekolah, serta menjaga anak tersebut agar ia bertingkah laku / berprilaku susila dan disiplin.
Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik.
Definisi yang terpenting :
1. Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi
2. Meningkatkan "questioning skills" dan kemampuan menganalisakan sesuatu - termasuk pendidikannya
3. Meningkatkan kedewasaan individu
4. Untuk perkembangan Negara, diperlukan pendidikan yang menghargai kreativitas dan "individual thinking" supaya negara dapat membuat sesuatu yang baru dan lebih baik, dan tidak hanya meng-copy dari negara lain.
Pengertian ilmu pendidikan oleh beberapa ahli, antara lain :
1. Prof. Dr. N. Driyarkara; pemikiran ilmiah tentang realitas yang disebut pendidikan (mendidik dan dididik).
2. Prof. M. J. Langeveld; Paedogogic atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak.
3. Dr. Sutari Imam Barnadib; ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan. Menurutnya, perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan menentukan;
• adanya tujuan yang hendak di capai
• adanya subjek manusia
• yang hidup bersama dalam linkungan hidup tertentu
• yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.
4. Prof. Brodjonegoro; ilmu pendidikan merupakan teori pendidikan, perenungan, tentang pendidikan.
Pendidikan lebih tua dibandingkan ilmu pendidikan, sebab pendidikan telah ada sebelum ilmu pengetahuan. Pendidikan dalam arti yang sederhana merupakan suatu usaha untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.
Unsur-unsur pendidikan dalam ilmu pendidikan, antara lain:
a. Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar;
b. Ada pendidik, pembimbing;atau penolong;
c. Ada yang didik
d. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;
e. Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.
Faktor-faktor pendidikan dalam ilmu pendidikan, yaitu :
1. Faktor tujuan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Faktor Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik, meliputi: orang dewasa, orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan pemimpin agama.
3. Faktor Anak Didik
Karakteristiknya adalah: belum memiliki pribadi dewasa, masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu.
4. Faktor Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya pendidikan tertentu.
5. Faktor Lingkungan, menurut Sartain (ahli Psikologi Amerika), lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Pada dasarnya mencakup tempat, kebudayaan dan kelompok hidup bersama.


Objek material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Objek formalnya adalah menelaah fenomena pendidikan dalam perspektif yang luas dan integrative.
Sistematika ilmu pendidikan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu,
1. Pendidikan sebagai gejala manusiawi, dapat dianalisis yaitu adanya komponen pendidikan yang saling berinteraksi dalam suatu rangkaian keseluruhan untuk mencapai tujuan. Komponen pendidikan itu adalah :
(a) tujuan pendidikan,
(b) peserta didik,
(c) pendidik,
(d) isi pendidikan,
(e) metode pendidikan,
(f) alat pendidikan,
(g) lingkungan pendidikan.
2. Pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia. Menurut Noeng Muhadjir sistematika ini bertolak dari fungsi pendidikan, yaitu :(a) menumbuhkan kreatifitas peserta didik,
(b) menjaga lestarinya nilai insani dan nilai ilahi,
(c) menyiapkan tenaga produktif.
3. Pendidikan sebagai gejala manusiawi. Menurut Mochtar Buchori ilmu pendidikan mempunyai 3 dimensi :
(1) dimensi lingkungan pendidikan,
(2) dimensi jenis-jenis persoalan pendidikan,
(3) dimensi waktu dan ruang.

metode-metode dalam ilmu pendidikan :
1. Metode normative, berkenaan dengan konsep manusiawi yang diidealkan yang ingin dicapai.
2. Metode eksplanatori, berkenaan dengan pertanyaan kondisi, dan kekauatan apa yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.
3. Metode teknologis, berkenaan dengan bagaimana melakukannya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Metode deskriptif, fenomenologis mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan pendidikan dan lalu mengklasifikasikannya.
5. Metode hermeneutis, untuk memahami kenyataan pendidikan yang konkrit dan historis untuk menjelaskan makna dan struktur dan kegiatan pendidikan.
6. Metode analisis kritis, menganalisis secara kritis tentang istilah, pernyataan, konsep, dan teori yang ada dalam pendidikan.
Sifat-sifat ilmu pendidikan
1.Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
2.Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak membiarkan pesrta didik kepada keadaan alamnya.
3.Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.
4.Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.
5.Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.

No comments: